Dewasa ini pertumbuhan ekonomi di sektor usaha kecil menengah (UKM)rnsangatlah pesat, ditambah lagi dengan sebagian kehidupan masyarakat indonesiarnberjiwa wirausaha yang memungkinkan membutuhkan dana untuk kelangsunganrnusaha-usaha yang digeluti. Tidak hanya sebagai pekerja wirausaha yangrnmembutuhkan dana akan tetapi masyarakat biasa juga butuh dana untuk keperluanrnsehari-hari. Perolehan dana tersebut salah satunya di dapat melalui kredit, padarnumumnya pemberian kredit dapat diberikan oleh siapa saja yang memilikirnkemampuan untuk itu melalui perjanjian utang piutang antara pemberi utangrn(kreditur) disatu pihak dan penerima pinjaman (debitur) dilain pihak. Setelahrnperjanjian tersebut disepakati, maka lahirlah kewajiban pada diri kreditur, yaiturnuntuk menyerahkan uang yang diperjanjikan kepada debitur, dengan hak untukrnmenerima kembali uang itu dari debitur pada waktunya, disertai dengan bungarnyang disepakati oleh para pihak pada saat perjanjian pemberian kredit tersebutrndisetujui oleh para pihak yang bersangkutan. Dalam prakteknya di koperasi serbarnusaha Vannah Lestari sering kali terjadi masalah yang dihadapinya, salah satunyarnyaitu kredit macet. Dimana debitur tidak tepat dalam mengembalikan kredit yangrnmengakibatkan permasalahan pada koperasi. Oleh karena itu koperasi VannahrnLestari harus lebih teliti dan menghindarkan diri dari jeratan kredit macet. Apabilarnterjadi kredit macet maka diperlukan penyelesaiannya. Untuk itu permasalahanrnyang penulis bahas dalam skripsi ini adalah Bagaimanakah implementasi sistemrnprosedur pemberian kredit pada koperasi Serba Usaha Vannah Lestari dirnProbolinggo. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhirnterjadinya kredit macet di koperasi Vannah Lestari yaitu disebabkan oleh krediturrndan disebabkan pula oleh pihak debitur. Penyelesaian masalah kredit macet padarnkoperasi Vannah Lestari yaitu pembenahan terhadap prosedur pemberian kreditrnyang selama ini di pakai koperasi dalam memberikan kredit kepada nasabah ataurndebitur, melakukan tindakan tegas kepada karyawan yang ketahuan menerimarnsuap dari debitur agar hasil surveynya di loloskan.